Kamis, 02 November 2017

PENGERTIAN, STRUKTUR , CIRI-CIRI DAN CONTOH TEKS BERITA



Hallo agan-agan,apa kabarnya?udah lama yaa aku gak ngepost.,pasti udah pada kangen yaa, ayok ngakuu:D
Kali ini aku akan berbagi ilmu mengenai teks berita. Sebenarnya apa sih teks berita itu?hmm Ya .. seratus untuk jawaban kamuu yeeeeee:D:D

Untuk lebih jelasnya,marilah kita bahas mengenai pengertian teks berita, struktur teks berita, ciri-ciri teks berita beserta contohnya;)

Pengertian Teks Berita
Teks berita merupakan suatu teks yang berisikan informasi mengenai suatu hal atau kejadian yang terjadi dan masih hangat diperbincangkan oleh banyak orang.Teks berita biasanya disiarkan melalui media elektronik atau media cetak seperti koran dan majalah.Dengan membaca teks berita kita dapat memperoleh informasi mengenai suatu hal yang dapat menambah wawasan kita sehingga dapat berfikir secara kreatif, efektif dan kritis terhadap suatu masalah.

Struktur Teks Berita
Teks berita terdiri 3 (tiga) struktur yang saling berkaitan membentuk suatu teks menjadi sebuah kesatuan teks yang utuh. Struktur Teks berita sendiri terdiri dari Orientasi, Peristiwa, dan Sumber berita. Untuk mengetahuinya lebih dalam mengenai struktur tersebut berikut di bawah ini terdapat penjelasannya mengenai setiap struktur tersebut.
Orientasi Berita, berisikikan tentang awal atau pembukaan dari suatu kejadian atau peristiwa yang akan diberitakan.
Peristiwa, berisikan tentang inti pokok dari permasalahan yang dibahas di dalam berita.
Sumber Berita,Berisi mengenai asal didapatnya informasi yang diberitakan.

Ciri - Ciri Teks Berita
Ciri-ciri dari teks berita adalah sebagai berikut :
Adanya Keterangan
Terdapat Verba transitif
Terdapat Verba pawarta

Contoh Teks Berita

PENGGALAKAN LITERASI SMA NEGERI 2 SINGAPARNA
Tingkatkan Minat Baca Demi Kemajuan Bangsa


SINGAPARNA-Membaca adalah jantungnya pendidikan. Tanpa membaca pendidikan akan mati. Membaca merupakan batu loncatan bagi keberhasilan di sekolah maupun di masyarakat kelak.

Berdasarkan studi “Most Littired Nation In The World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki urutan ke-60 dari 61 negara soal minat baca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan diatas Bostwan (61).

Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat baca di Indonesia maka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengupayakan Gerakan Literasi Sekolah yang merupakan penerapan dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Gerakan ini menjadi salah satu cara mengembangkan strategi dan diplomasi demi menerapkan budi pekerti peserta didik.

“Program Gerakan Literasi Sekolah akan mmbentuk sikap dan keterampilan peserta didik dalam mengelola informasi. Selama proses pmbelajaran, peserta didik menjadi terbiasa menjalankan prosedur saintifik management. Dimana mereka harus mencari, memahami, mengolah, menyimpulkan dan mengkomunikasi ulang informasi yang diperoleh,”ujar Irma Agustina.

Adapun di SMA Negeri 2 Singaparna program Gerakan Literasi Sekolah pun tengah digalakan. Seorang Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Singaparna, Drs.H.Otong Saefudin, MPd menuturkan,” literasi di sekolah kami sudah dimulai semenjak tahan ajaran 2016 lalu, yang selalu dilaksanakan setiap awal pembelajaran. Oleh karena itu, kami sangat mendukung dan mensupport kegiatan ini, sehingga dari pihak sekolahpun memberi suatu buku khusus kepada seluruh peserta didik untuk berjalannya kegiatan literasi tanpa dibebankan biaya. Bukti pendukung lainnya yaitu SMA Negeri 2 Singparna mendapat juara pertama dalam mata lomba desain poster yang dilakukan tahun lalu oleh Dinas Pendidikan”

Ketua OSIS SMA Negeri 2 singaparna, Sisti Yani mengatakan“ Gerakan Literasi di SMA Negeri 2 Singaparna alhamdulilah berjalan dengan lancar, yang selalu dilaksanakan setiap hari dengan waktu 15 menit sebelum KBM dimulai. Kemudian hasil dari mmbaca terseebut diimplementassian kedalam satu bentuk model reviu, diantaranya ada model fishbone, AIH, dan infografis, yang akhirnya setiap peserta didik dtunjuk untuk mempersentasikan hasil dari membacanya tersebut.”

“ Tak lama kemudian, di sekolah kami sudah muncul pohon geulis hasil kegiatan membaca. Kata geulis tersendiri merupakan kependekkan dari Geurakan Literasi Sekolah. Sehingga pohon geulis merupakan pohon yang menggambarkan berseminya kegiatan literasi di sekolah dan dengan adanya pohon geulis juga bias terlihat seberapa banyak peserta didik atau warga sekolah yang aktif menyelesaikaan buku bacaannya,”ujar Drs.H.OtongSaefudin,MPd, Selasa (3/10/2017).



(Oleh: Irma Agustina,SMA Negeri 2 Singaparna). Mudah-mudahan bermanfaat gan, see you next time□^_^